ima{jin}arium


Sekilas wajah-wajah mereka menampakkan rasa gembira. Tawa dan loncatan mereka menandakan keriangan. Tapi, itu bukanlah realita yang sesunguhnya. Tak banyak diantara mereka yang bisa bersekolah, karena orang tua mereka tak cukup biaya.

Lihatlah tanah yang mereka pijak, itulah lahan-lahan pertanian tempat mengais hidup yang selama 28 tahun disulap oleh PTPN menjadi ladang tebu tanpa ganti rugi. Orang tua mereka setiap pagi hingga sore bertaruh nyawa, menuju areal perkebunan menghadang traktor-traktor dan kadang peluru mampir ke paha mereka. Banyak yang jadi korban.

Anak-anak Polongbangkeng, Kabupaten Takalar ini bukanlah orang lain. Mereka saudara kita!

Categories:

Leave a Reply