ima{jin}arium


Pernah kau berujar akan melukis alam

Dengan biru

Lantas sekeliling protes

Kau tetap ngotot

Katamu, biru itu indah

Laksana langit siang setelah penghujan beranjak

Membawa awan hijrah ke barat


Masih kuingat saat kau mengukir mimpi

Di atas pasir pantai barombong

Memandang laut biru

Bercerita tentang asa yang kian tak berujung

Begitu ceria

Hingga kaupun beranjak menjauh

Meninggalkan segala harap


Hei,

Kau lupa sesuatu

Kisah yang terangkai bersamanya

Seseorang yang tak pernah mengenal kata berpisah

Tetap menunggumu disini

Setia.


Malam di wesabbe, 22 September 2008.

Categories:

3 Responses so far.

  1. diwan says:

    Puisi ditujukan buat Nino, saat terdengar kabar kepindahannya ke kampung halaman waktu itu.

  2. Anonim says:

    ternyata memang hanya sekedar kabar..
    dia kembali ji juga...

  3. Mila says:

    ya, demi seseorang itu atau demia apa?

Leave a Reply